Setelah aksara Sunda diterima kedalam sistem pengkodean karakter huruf internasional oleh konsorsium Unicode, pemakaian font aksara Sunda dalam dunia komputerisasi dapat semakin dinikmati secara luas. Selain dapat digunakan pada sistem operasi Windows, aksara Sunda Unicode juga dapat digunakan dengan baik pada sistem operasi lain seperti Mac OS dan distro Linux.
Dalam tulisan ini akan dibahas penggunaan font aksara Sunda Unicode dalam sistem operasi Linux. Distro Linux yang digunakan untuk menguji kompatibilitas font Aksara Sunda Unicode dalam tulisan yaitu Ubuntu 10.10 Maverick Meercat versi desktop.
1. Instalasi Font
Secara bawaan (default), Ubuntu 10.10 telah memasukkan tabel karakter aksara Sunda kedalam sistemnya, namun tidak disertai dengan font aksara Sunda Unicode sehingga karakter hurufnya tidak dapat ditampilkan. Untuk dapat menampilkan setiap karakter aksara Sunda dengan benar, maka pastikan untuk memasang font sundaneseunicode.ttf terlebih dahulu.
caranya:
- unduh file font Sundanese Unicode 2.0.ttf
- salin ke dalam folder /usr/share/font/truetype
UPDATE PENTING!
Unduh font Sundanese Unicode versi 2.0 –> SundaneseUnicode-2.0.ttf
Font ini sudah diperbaiki bentuk karakter “ja”, selengkapnya baca revisi font Sundanese Unicode 2013
Maka hasilnya, aksara Sunda dapat tampil pada Character Map Ubuntu. Untuk mengeceknya, dapat dilihat melalui Accessories – Character Map.
Pada jendela Character Map dapat dilihat pemetaan karakter aksara Sunda (Sundanese) ditempatkan secara alfabetis setelah aksara Sinhala. Aksara-aksara daerah Indonesia lainnya yang terdapat dalam Character Map Ubuntu 10.10 bersama dengan aksara Sunda adalah aksara Bali (Balinese), Bugis (Buginese), Jawa (Javanese) dan Rejang (Rejang).
Sampai pada tahap ini, maka linux ubuntu dapat membaca aksara Sunda yang terdapat pada website maupun dokumen tulis lainnya. Misalnya bila anda membuka sebuah situs yang mengunakan font aksara Sunda Unicode, maka karakter aksara Sunda pada situs tersebut dapat dibaca (tampil) dengan baik.
2. Instalasi dan Pengaturan Metode Input Papan Tombol
Setelah akasara Sunda dapat ditampilkan pada linux, selanjutnya bila ingin menggunakan aksara Sunda untuk mengetik di linux maka ada beberapa tahap pengaturan yang harus dilakukan sehingga anda dapat mengetikkan aksara Sunda pada berbagai aplikasi di linux. Tulisan terkait dengan pemasangan Input Fonetik Aksara Sunda di Linux juga dapat dilihat di web pribadi Kang Julian Firdaus.
Seperti dalam cara pemasangan font aksara Sunda pada Windows, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah memasang font Sundanese Unicode ke dalam folder font sistem seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah memasang layout papan tombol sebagai media input aksara Sunda Unicode. Hal ini dilakukan karena font Sundanese Unicode memiliki slot unik tersendiri yang disediakan oleh Unicode, sehingga karakter aksara Sunda tidak akan muncul saat diketikkan bila menggunakan layout papan tombol bawaan sistem operasi yang menggunakan papan tombol Latin (English).
2.1 Pemasangan (via GUI)
- Pastikan komputer terhubung dengan internet
- jalankan Synaptic Package Manager (System-Administration-Synaptic Package Manager), cari file m17n (multilingualization)
- centang (Mark for Instalation) seluruh dependensinya. Apply.
- download file metode input aksara Sunda ini: su-phonetic.mim dan su-inscript.mim (di sini)
- ekstrak, kemudian simpan/salin ke dalam folder usr/share/m17n (sebagai root)
- atur izin (permission) file su-phonetic.mim agar dapat diakses oleh seluruh user.
- Restart komputer anda
2.2 Pengaturan
Bila semua file yang diperlukan diatas telah selesai terpasang, langkah selanjutnya yaitu mengatur aksesibilitas papan tombol dan panel SCIM (Smart Common Input Method) untuk mengetikan aksara Sunda.
Caranya:
- Buka jendela SCIM melalui System-Preferences-SCIM Input Method Setup.
- pada tab IMEngine pilih Global Setup.
- Pilih Other, pastikan su-phonetic aktif (tanda centang).
- untuk mematikan/menghidupkan sistem input aksara lainnya dapat dilakukan dengan cara mengatur tanda centang pada metode input bahasa yang dipilih.
- Apply, OK.
Selanjutnya yang dilakukan adalah mengatur kebiasaan (behavior) tampilan panel pada desktop.
Caranya:
- Pada jendela SCIM pilih tab Panel-GTK.
- Pengaturan yang saya gunakan adalah seperti terlihat di bawah ini (memunculkan panel setiap saat), namun dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda.
- Apply, OK
- Restart komputer (disarankan), agar hasil pengaturan dapat diterapkan dengan benar.
3. Pengujian/Penggunaan
Bila langkah-langkah di atas telah ditempuh, secara teknis Ubuntu telah siap digunakan untuk mengetikkan aksara Sunda. Untuk mengujinya kita buka aplikasi Office (Open Office/Libre Office).
Perhatikan panel SCIM yang muncul di desktop, kemudian pilih su-phonetic atau su-inscript untuk mengetikkan aksara Sunda dan English/Keyboard untuk mengetikkan huruf Latin (normal).
Gambar di atas adalah hasil pengetikan aksara Sunda dengan menggunakan panel SCIM untuk papan tombol su-phonetic (atas) dan English/keyboard (bawah) tanpa harus merubah font (Times New Roman). Aksara Sunda ternyata langsung dikenali oleh sistem Ubuntu sehingga meskipun saat mengetik menggunakan font Times New Roman (atau font apapun), bila panel papan tombolnya diubah menjadi su-phonetic untuk mengetikkan aksara Sunda, maka secara otomatis aksara Sunda (dengan font Sundanese Unicode) akan muncul. Hal ini berlaku pada seluruh aplikasi yang terpasang pada linux kecuali aplikasi yang dijalankan melalui Wine.
Dengan menggunakan sistem pengubah metode input papan tombol SCIM, maka banyak hal yang dapat dilakukan. Selain untuk mengetik di aplikasi Office dan Grafis, metode input su-phonetic juga dapat digunakan untuk mengubah nama folder, browsing internet, programming, chating, facebook, dll.
4. Pemetaan Papan Tombol (layout)
Layout pemetaan aksara Sunda pada papan tombol linux disesuaikan dengan rancangan papan tombol aksara Sunda yang telah dibuat untuk Windows, seperti yang dapat dilihat di bawah ini:
Dengan sistem input satu tombol satu karakter yang digunakan dalam rancangan ini maka untuk mendapatkan susunan aksara yang benar diperlukan ketelitian yang cukup tinggi saat mengetikkan aksara Sunda agar tidak terjadi kesalahan membaca.
Contoh penulisan:
5. Variasi Pilihan Font
Selama ini telah ada beberapa model variasi font aksara Sunda yang dapat digunakan. Beberapa diantaranya telah memenuhi standar pengkodean Unicode untuk aksara Sunda dan yang lainnya masih mengunakan pemetaaan Unicode untuk huruf latin.
1. Font Ngalagena (ttf)
grafis:
pengkodean: Unicode-Latin
author: Dian Tresna N.
2. Font PakuanLatin (otf)
grafis:
pengkodean: Unicode-Latin
author: Dian Tresna N. – U. Kinanti
3. Font Sundanese Unicode (ttf)
grafis:
pengkodean: Unicode-Sundanese (standar resmi)
author: Tim Unicode Aksara Sunda
4. Font Sangkuriang Sunda (ttf)
grafis:
pengkodean: Unicode-Sundanese
author: Ilham Nurwansah
download: Sangkuriang Sunda Unicode
Untuk font yang menggunakan pemetaan papan tombol huruf latin (nomor 1 dan2), penggunaannya tidak memerlukan perubahan sistem input melalui SCIM, cukup hanya mengubah pilihan font saja. Namun bila digunakan dalam website, penamaan folder/sistem, dsb. karakter aksara Sunda tidak akan muncul, melainkan tetap aksara latin.
6. Kelebihan
Font yang telah terstandarisasi pengkodean Unicode Aksara Sunda dengan menggunakan bantuan SCIM untuk menginput karakter dalam Linux Ubuntu memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
- Tampil (rendering) di aplikasi office: LibreOffice, OpenOffice
- Tampil di aplikasi grafis: InkScape, Gimp,
- Tampil di sistem: terminal, login screen, folder, nautilus explorer, text editor dll.
- Tampil di browser/chat: Mozila Firefox, Chromium, Emphaty, Skype dll.
Masih banyak aplikasi yang belum diuji kompatibilitasnya dengan Aksara Sunda Unicode. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa aksara Sunda Unicode telah mendukung untuk digunakan dalam sistem operasi linux.
7. Kekurangan
Ketika dilakukan pengujian dalam beberapa aplikasi yang terpasang di Ubuntu, ditemukan kelemahan (bug) yang mengakibatkan aksara Sunda tidak tampil (render) dengan sempurna.
Kesalahan rendering karakter aksara Sunda hanya ditemukan pada aplikasi Office (LibreOffice/OpenOffice). Ketika mengetikkan karakter vokalisasi dan rarangkén berganda dalam satu karakter konsonan hasilnya menjadi bertumpuk,
hal ini disebabkan karena Rancangan Huruf Kompleks (Complex Script Layout) yang terdapat pada aksara Sunda Unicode tidak dapat terbaca oleh LibreOffice. Untuk alternatif pemecahan bug ini, saya belum menemukan referensi yang cukup. Namun demikian kekurangan rendering ini tidak ditemukan pada aplikasi lainnya, artinya untuk menulis frasa yang sama (deungkleung déngdék) dengan vokalisasi dan rarangkén berganda pada satu konsonan dapat ditampilkan dengan benar.
Selamat Mencoba! [iNs]