Judul: Pustaka Dwipantaraparwa Sargah 8
Penyimpan: Museum Sri Baduga
No. inv: 07.88
Bahan: kertas daluang
Aksara: Cacarakan
Bahasa: Jawa Cirebon
jml. Halaman: 152
Deskripsi Naskah
Keadaan naskah cukup baik, utuh, masih lengkap, dan masih dapat dibaca. Naskah ini berukuran 26,7 x 36,4 cm dengan ukuran ruang tulisan 21,5 x 29,9 , jumlah baris per halaman 21 baris dengan jarak antarbaris 0,7 cm. Naskah ini teksnya berbentuk prosa, ditulis menggunakan tinta berwarna hitam, terdapat penomoran pada pias atas tengah. Naskah ini dikarang atau disusun oleh Pangeran Wangsakerta di keraton Cirebon pada tahun 1607 Saka (1685 masehi), berasal dari Cirebon.
Isi Kandungan Naskah
Naskah yang berjudul Pustaka Dwipantaraparwa Sargah 8 ini menceritakan tentang berdirinya kerajaan galuh dan Kerajaan Sunda serta hubungan antara keduanya. Cerita ini dimulai sejak rahiyang Jayagiri naik tahta di Galuh pada tahun 916 M hingga keruntuhan kerajaan sunda Pajajaran pada masa pemerintahan Prabu Suryakancana atau Nu Siya Mulya pada hari Jumat bulan Mei 1579 M, akibat serangan pasukan Banten.
Selain itu, diceritakan pula raja-raja yang memerintah pada kedua kerajaan tersebut, lama pemerintahannya, dan sebab-sebab pergantian pemerintahannya. Berdasarkan naskah ini, Sri Jayabhupati, raja Sunda yang beristrikan salah satu putri dari Jawa Timur, sedangkan Raden Wijaya, pendiri Majapahit, adalah putra Rahiyang Jayadarma, raja Sunda.
Referensi
- Mulyana, Nana dkk. 2008. Katalog Naskah Kuno Museum Negeri Sri Baduga. Bandung: Balai Pengelolaan Museum Sri Baduga