Tedi Permadi: Segera Dibukukan

|Pikiran Rakyat|Apa & Siapa|Rabu (Pon) 9 Januari 2013|

Jika peneliti lain lebih banyak meneliti isi dan pesan-pesan juga naskah sastra kuno, lain halnya dengan Tedi Permadi (45). Dosen FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Sunda UPI ini justru melakukan penelitian yang oran lain tidak melakukannya. Tedi meneliti tentang daluang jenis kertas yang digunakan sebagai bahan (material) untuk menulis naskah kuno.

Penelitian ini sangat menguras waktu dan perhatian karena selain sumber-sumber rujukannya masih terbatas, Tedi pun harus bolak-balik Bandung-Garut karena ia melakukan penelitian di kota tersebut. “Pokoknya wareg lah Ceu,” ujarnya.

Kerja kerasnya pun berbanding lurus dengan hasil penelitiannya. Tedi meraih peringkat cum laude untuk disertasinya. Tidak cuma itu, disertasi ini pun segera segera dibukukan. Mengomentari prestasi ini, Tedi mengatakan dia hanya ingin melakukan yang terbaik. Akan tetapi, untuk meraih yang terbaik banyak hal yang harus dilakukan. Apalagi dengan sumber pustaka yang sangat terbatas.

“Saya pengalaman melakukan penelitian dengan sumber terbatas itu tidak mudah. Semoga dengan nati disertasi ini menjadi buku, akan menambah sumber rujukan bagi peneliti lain,” ujarnya kepada “PR”.

Tentang rencana menjadi guru besar, Tedi hanya tersenyum. “Wios éta mah engké deui, ayeuna mah hoyong istirahat heula,” ujarnya seraya menolak halus untuk membuat tulisan di media atas hasil penelitiannya. (Eriyanti/”PR)***

Author Avatar
Ilham Nurwansah

Admin Kairaga.com. Tulisan-tulisannnya dimuat di surat kabar dan majalah. Ilham sering diundang sebagai pemateri seminar maupun workshop tentang naskah dan aksara Sunda. Selain itu, ia juga merupakan pemerhati naskah dan aksara Nusantara dalam dunia digital. Baca juga tulisan-tulisannya yang lain di blog inurwansah.my.id.

Suka dengan konten Ilham Nurwansah ? Kamu bisa memberikan dukungan dengan mentraktir kopi atau bagikan konten ini di media sosial.

2 comments and 1 replies
  1. Pertama kali kuliah dg pak tedi. Bahkan motivasi unt mendalami sastra nusantara tumbuh ketika mendengar beliau pertamakali bertutur di hadapan saya

    11 Sep 2014 at 00:49 Reply
  2. Satu-satunya hal yang saya sesalkan karena lulus kuliah cepat adalah saya belum lama belajar dengan Pak Tedi :(.

    14 Jun 2013 at 07:56 Reply
    1. iNs

      Tidak ada kata ‘berhenti belajar’ dengan beliau. meskipun tidak secara langsung di kelas, tetapi kan tetap bisa belajar dari media lainnya. Tulisan-tulisan Pak Tedi juga sudah banyak yang terbit.

      14 Jun 2013 at 16:23 Reply

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *