Naskah Cianjur: Kitab Juz Amma milik Ust. Jejen

Selain mushaf Al-Qur’an yang ditulis tangan, Ustad Jejen juga memiliki dua naskah lain yang masih menggunakan tulisan tangan. Isinya berupa surat-surat pendek pada Al-Qur’an. Karena naskah-naskah ini masih merupakan bagian dari susunan Al-Qur’an maka aksara dan bahasa yang digunakan adalah Arab. Untuk sementara kedua naskah disebut “kitab Juz Amma”. Naskah ini belum sempat diidentifikasi lebih lanjut isinya, tetapi baru dalam tahap identifikasi fisik saja. Bila ada yang berminat untuk meneliti lebih lanjut isi naskah ini, silahkan hubungi saya. Berikut ini hasil identifikasi saya terhadap naskah Juzz Amma tersebut.

Naskah A

Naskah A halaman 2-3

Naskah A halaman 2-3


Naskah A berbahan kertas yang terbuat dari serat kulit kayu atau daluang, disatukan dengan tali pengikat pada tengah-tengah lipatan halaman. Ukuran naskah ini yaitu; panjang 19 cm, lebar 14 cm dengan margin bawah 3 cm, atas, 2,5 cm, luar, 3 cm dan margin dalam 1,5 cm. Margin ditandai dengan garis berbentuk persegi panjang sebagai marka tulisan. Naskah ini terdiri atas 7 lembar berisi 14 halaman tulis tanpa jilid luar. Setiap halaman ditulisi 9 baris tulisan. Kondisinya rusak cukup parah akibat kelembaban tinggi. Tampak perubahan warna mencolok pada bagian tepian naskah di setiap halaman. Meski begitu, tulisan yang ditulis menggunakan tinta warna hitam masih dapat jelas terbaca. Bagian awal (kepala) surat ditambahkan tulisan dengan tinta berwarna merah. Pada halaman 7-8 (lembar ke-4) terdapat bagian yang rusak, mungkin akibat serangga atau sejenisnya yang mengakibatkan kertas menjadi berlubang cukup besar.

Naskah B

Naskah B halaman 12-13

Naskah B halaman 12-13

Naskah B terdiri dari 38 halaman (19 lembar) berbahan daluang tanpa jilid luar. Lembaran kertas diikat dengan tali pada bagian tengah lipatan. Ukuran panjang naskah yaitu 19 cm, lebar 14 cm, dengan margin bawah 3 cm, atas 2,5 cm, luar 2 cm dan dalam 2 cm. Pada naskah ini tidak digunakan garis pemandu (bingkai) untuk tulisan. Setiap halaman umumnya terdiri dari 7 baris tulisan, menggunakan tinta warna hitam. Tidak digunakan tinta merah pada kepala surat seperti pada naskah A. Lembar pertama dan kedua telah rusak (rombeng) karena lapuk akibat kelembaban atau dimakan serangga, sehingga hanya sebagian tulisan saja yang terbaca. Meski demikain, secara keseluruhan tulisan masih dapat terbaca dengan cukup jelas. Kertas berwarna coklat muda dengan perubahan warna yang tampak cukup mencolok pada bagian tepian lembaran naskah. Perubahan warna ini akibat kelembaban tinggi yang diserap oleh kertas. Di beberapa lembar terdapat bagian yang berlubang akibat dimakan serangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *