
(dok. http://tantrapuan.wordpress.com)
Kairaga.com — Tedi Permadi, lahir di Bandung pada tanggal 24 Juni 1970. Setelah lulus dari Fakultas Sastra Unpad Jurusan Bahasa dan Sastra Sunda pada tahun 1995, ia menjadi pekerja sosial masyarakat dengan mengabdikan diri pada Yayasan Pembangunan Jawa Barat (YPJB) sebagai Asisten Project Officer Padepokan Seni; kemudian pada pertengahan tahun 1997 merintis lahirnya sebuah Kelompok Swadaya Masyarakat (Kelompok Bungawari) yang bergerak dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan kearifan tradisional.
Dalam beberapa kegiatan lapangan yang dijalankannya, diantaranya terdapat program yang didukung oleh Global Environtment Facility-Small Grant Programme/United Nation Development Programme (GEF-SGP/UNDP) yaitu upaya pelestarian Daluang: Kertas Tradisional Jawa Barat yang keberadaannya hampir punah; baik dari sisi keanekaragaman hayati ataupun aspek tradisinya.
Di samping aktif sebagai pekerja sosial masyarakat, ia juga pernah menulis artikel pada beberapa media massa di Bandung (1996-1997), wartawan lepas pada Majalah Persada Nusantara (1998). Saat ini ia telah meraih gelar Doktor dan menjadi pengajar di Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Bahasa Indonesia (S1) dan Sekolah Pascasarjana Prodi Pendidikan Bahasa Indonesa (S2).
Bidang garapan khusus yang Ia tekuni adalah kodikologi, terutama pada bahan kertas tradisional daluang, yaitu kertas yang terbuat dari kulit pohon saeh. Hingga kini ia telah kembali memperkenalkan kertas daluang kepada masyarakat luas dan membudidayakan pohon saeh di beberapa daerah. Ia sering mengisi materi seminar nasional maupun internasional dan membahas secara rinci tentang proses reproduksi kertas daluang beserta segala aspek pendukungnya.
Referensi:
- Suryani et.al. 2001. Kamus Bahasa Naskah dan Prasasti Sunda Abad 11 s.d. 18. Bandung: Komunitas Pernaskahan Sunda Purbatisti & Pemkot Bandung.
- Kompas, Sabtu, 4 Agustus 2007