Sanghyang Jati Maha Pitutur merupakan Naskah Sunda Kuna yang kini disimpan di Perpustakaan Nasional RI, dengan nomor koleksi L 426 C Peti 16. Ditulis diatas 6 bilah bambu tanpa pengapit berukuran 31,5 x 3 cm, setiap bilah terdiri dari 5 baris tulisan. Ditulis menggunakan aksara dan Bahasa Sunda Kuna serta berbentuk prosa. Naskah pertama kali dideskripsikan oleh Cohen Stuart dalam sebuah katalog. Menurut katalog tersebut, naskah ini berasal dari Bupati Galuh, R.A.A. Kusumadiningrat (1839-1886). Berisi risalah keagamaan singkat tentang sifat-sifat ketuhanan, yaitu: acintya (tak terkirakan), adrasya (tak terlihat), abyapadésa (tak diketahui tempatnya), adwaya (tak ada duanya), dll. Jika sifat-sifat tersebut terus-menerus dipelajari dan diamalkan oleh seseorang dengan sungguh-sungguh niscaya sifat-sifat itu akan ditemukan dalam dirinya.
Bibliografi:
- Wartini, Tien dkk., 2010. Tutur Bwana dan Empat Mantra Sunda Kuna. Jakarta: Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Sunda.
Deskripsi Naskah:
- [Stuart, Cohen], 1872, Eerste Vervolg Catalogus der Bibliotheek en Catalogus der Maleische, Javaansche en Kawi Handschriften van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Batavia: ‘s Hage, Bruining & Wijt, M. Nijhoff.
- Holil, Munawar dan Aditia Gunawan, 2010, ‘Membuka Peti Naskah Sunda Kuna di Perpustakaan Nasional RI: Upaya Rekatalogisasi’ dalam Sundalana IX. Bandung: Pusat Studi Sunda.
Pustakawan dan kurator naskah di Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Fokus penelitiannya adalah teks-teks Sunda Kuno & Jawa Kuno. Menyelesaikan studi master di bidang teks dan linguistik di Institut National des Langues et Civilisations Orientales (INALCO, Paris) (2016). Saat ini sedang studi S-3 di École Pratique des Hautes Etudes (EPHE, Paris) dalam rangka proyek DHARMA dengan beasiswa dari EFEO Paris.
Sampurasun…. Ngiring tumaros Kang, Pami naskah nu ieu parantos aya tarjamah kumplitna/publikasina… Hatur Nuhun.
Kang Deni,
Naskah ieu tos dialihaksarakeun sareng tos ditarjamahkeun ku abdi saparakanca. Hasilna tiasa diaos dina buku Tien Wartini, dkk., 2010. Tutur Bwana dan Empat Mantra Sunda Kuna. Jakarta: Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Sunda.
hatur nuhun kang infona, langsung hunting ngke pami "bandera bodas" nyungken bongbolongan"