Aksara Sunda Kuna merupakan ragam aksara yang digunakan pada prasasti dan naskah-naskah Lontar Sunda. Saat ini aksara Sunda Kuna sudah tidak digunakan lagi secara luas di masyarakat, namun hanya digunakan dan dimengerti oleh kalangan peneliti dan para ahli pernaskahan dan paleografi Sunda Kuna.
Font aksara Sunda yang telah banyak digunakan secara luas merupakan hasil pengembangan dari bentuk karaker aksara Sunda kuna yang telah disederhanakan dan dilakukan standarisasi oleh Tim Unicode aksara Sunda. Tujuannya adalah penyederhanaan bentuk dan pengurangan jumlah garis sehingga dapat lebih mudah untuk dipelajari dan mampu merekam perkembangan bahasa Sunda mutakhir.
Namun demikian keberadaan aksara Sunda standar saat ini dikhawatirkan akan “menghapus” penggunaan aksara Sunda Kuna. Oleh karena itu saya mencoba mengembangkan font Aksara Sunda Kuna untuk mengakomodir beberapa pertanyaan yang sering terlontar mengenai aksara Sunda Kuna maupun aksara Sunda Standar.
Sebagai tahap pengenalan awal bentuk font Sunda Kuna, di bawah ini ditampilkan cuplikan penggunaannya pada aplikasi komputer pengolah kata.
di bawah ini ditampilkan pengujian dan perbandingan font family Sunda Kuna berdasarkan beberapa naskah Sunda kuna yang tersedia.
Font Sunda Kuna masih dalam tahap pengembangan sehingga belum dapat dirilis kepada publik.
Admin Kairaga.com. Tulisan-tulisannnya dimuat di surat kabar dan majalah. Ilham sering diundang sebagai pemateri seminar maupun workshop tentang naskah dan aksara Sunda. Selain itu, ia juga merupakan pemerhati naskah dan aksara Nusantara dalam dunia digital. Baca juga tulisan-tulisannya yang lain di blog inurwansah.my.id.
lagi semangat2nya abdi teh nuju di ajar bahsa sunda, baheula lepat kadon ha na caraca
aksarana penginten kang absolutrevo? nya sami we atuh kang, da abdi oge teras-terasan diajar mah teu aya tamatna..hehe
sae pisan lajengkeun kang iNs
siap, nuhun pisan pangrojongna, Kang Deden.
Mantap, Kang. 😉
Sayang sekali keindahan Aksara Sunda Kuno dirusak oleh sekelompok kecil philologist, epigrapher, dan paleographer (dan mungkin juga politisi) pada tahun 1996. Akibatnya banyak orang mengenal Aksara Sunda Baku yang baru berumur 17 tahun itu sebagai Aksara Sunda Kuno. Banyak orang malah melupakan Aksara Sunda Kuno (yang sebenarnya, yang asli kuno) yang sudah berumur ratusan tahun dan merupakan salah satu jati diri asli masyarakat Sunda. Aksara Sunda Kuno sepertinya memang dibiarkan tergusur oleh Aksara Sunda Baku.
Semoga makin banyak yang peduli dengan Aksara Sunda Kuno. Amin.
Amin. Ya, berbagai pertimbangan tentunya telah dilakukan agar aksara Sunda mampu “bersaing” dalam kancah global saat ini. Banyak pro dan kontra terkait diberlakukannya aksara Sunda. Tetapi tanpa mengurangi penghargaan saya terhadap inovasi yang dikerjakan tersebut, project yang sedang saya kembangkan merupakan hanyalah alternatif jalan keluar terhadap berbagai kontroversi yang beredar tentang pembakuan aksara Sunda.
Ditunggu kang rilisnya 🙂
sip, font ini masih dalam tahap pengujian dan penyempurnaan. Ke depannya, font ini diharapkan dapat dijaga hak kekayaan intelektualnya.
Salam Silaturrahim Kang, tiasa teu simkuring nyuhunkeun Font Kawali kanggo di MS Word…hatur nuhun sateuacanna wassalam. mugia akang aya dina kasuksesan..
mangga. parantos dikintunkeun kana email.
Kang bade tumaros, naha sanes aksara sunda kuna wae atuh anu dianggo deui teh nya?
Ieu tos hasil panalungtikan sareng ngolah para ahli. Sim kuring mung nyayogikeun informasi umum sareng sipatna praktis. Ari alesanana mah disusunna aksara Sunda Baku teh supados gampil nganggona dina basa Sunda kiwari.